Forever Young adalah film sci-fi romantis tahun 2023 yang disutradarai oleh Henk Pretorius. Film ini dibintangi oleh Diana Quick sebagai Robyn Smith dan Bernard Hill sebagai suaminya, Oscar. Ceritanya berkisar pada pasangan lansia yang tiba-tiba mendapat kesempatan untuk jadi muda lagi berkat formula ajaib. Tapi, bukannya langsung bahagia, mereka malah dihadapkan pada dilema besar soal penyesalan, cinta, dan makna hidup.
Robyn Smith adalah seorang penulis terkenal berusia 70 tahun yang mulai merasa hidupnya nggak lagi punya tujuan. Pernikahannya dengan Oscar sudah berlangsung lama, tapi karena mereka nggak punya anak, ada sesuatu yang terasa kurang. Lebih dari itu, Robyn juga punya rahasia besar—di awal pernikahannya, dia pernah menggugurkan kandungan demi mengejar karier. Keputusan ini terus menghantuinya seiring bertambahnya usia.
Suatu hari, Robyn bertemu lagi dengan mantan pacarnya, Jim (Julian Glover), yang sekarang jadi ilmuwan. Jim mengklaim dirinya menemukan formula yang bisa membalikkan proses penuaan, menawarkan kesempatan bagi Robyn untuk restart hidupnya dan memperbaiki kesalahan di masa lalu. Robyn pun mulai mempertimbangkan: apakah ini saatnya menjalani hidup yang berbeda dan mengejar jalan yang dulu dia tinggalkan?
Tapi, Oscar menolak mentah-mentah ide ini. Baginya, setiap kerutan di wajah adalah bukti perjalanan hidup yang berharga, bukan sesuatu yang harus dihapus. Perbedaan pandangan ini memicu konflik besar di antara mereka, memaksa Robyn untuk memilih: tetap bersama Oscar dan menerima hidupnya apa adanya, atau mengambil kesempatan kedua dan memulai segalanya dari awal?
Premis Menarik, Tapi Eksekusi Kurang Dalam
Secara konsep, Forever Young sebenarnya punya premis yang menarik—siapa sih yang nggak kepikiran pengen jadi muda lagi dan memperbaiki kesalahan masa lalu? Tapi sayangnya, film ini gagal mengeksplorasi tema tersebut secara mendalam. Beberapa kritikus bahkan menyebutnya sebagai “drama dangkal yang pura-pura punya pesan mendalam.”
Salah satu kelemahan utama film ini adalah kurangnya eksplorasi emosi dan filosofi di balik pilihan yang dihadapi Robyn. Seharusnya, dilema tentang kesempatan kedua bisa digali lebih dalam, tapi yang terjadi malah sekadar menyentuh permukaan.
Selain itu, subplot yang melibatkan karakter lain, seperti putri Jim, terasa kurang berkembang dan nggak terlalu berpengaruh ke cerita utama. Alhasil, beberapa bagian film terasa nggak nyambung dan kurang kuat.
Akting Solid, Tapi Karakter Kurang Digali
Diana Quick tampil apik sebagai Robyn, sukses menggambarkan kompleksitas emosional seorang wanita yang dihadapkan pada pilihan besar dalam hidupnya. Sayangnya, meskipun aktingnya bagus, naskah film ini nggak cukup kuat untuk benar-benar mengangkat karakter Robyn ke level yang lebih dalam. Kritikus Cath Clarke dari The Guardian bahkan bilang, “Penampilan kelas satu dalam film kelas dua.”
Bernard Hill sebagai Oscar juga tampil meyakinkan sebagai suami yang memilih untuk menerima hidup apa adanya. Tapi sayangnya, interaksi antara Robyn dan Oscar terasa kurang emosional, mungkin karena naskahnya nggak cukup menggali dinamika hubungan mereka.
Kesimpulan: Bisa Ditonton, Tapi Jangan Berharap Terlalu Banyak
Secara keseluruhan, Forever Young adalah film yang punya ide bagus tapi sayangnya nggak berhasil dieksekusi dengan maksimal. Buat yang suka drama ringan dengan sentuhan sci-fi, mungkin film ini masih bisa dinikmati. Tapi kalau kamu mencari cerita yang lebih dalam dan emosional, film ini mungkin bakal terasa kurang memuaskan.
Kalau dibandingkan dengan film lain yang mengangkat tema serupa, seperti The Curious Case of Benjamin Button (2008) atau Cocoon (1985), Forever Young masih jauh dari kata mengesankan. Benjamin Button mengupas perjalanan hidup seseorang yang lahir tua dan semakin muda dengan cara yang emosional dan filosofis, sementara Cocoon menyajikan kisah lansia yang menemukan kembali semangat hidup mereka dengan lebih menyentuh.
Singkatnya, Forever Young mencoba untuk menyampaikan pesan tentang penyesalan, cinta, dan arti hidup, tapi eksekusinya kurang matang. Kalau kamu suka film dengan tema penuaan dan kesempatan kedua, ada banyak pilihan lain yang lebih berkesan daripada yang satu ini.




Leave a Reply