ULASAN FILM

“Novocaine”: Super Hero Dadakan, Penyakitnya adalah Kekuatannya


menit

menit

/

Bayangin kamu punya kekuatan super: kamu nggak bisa ngerasain sakit. Kedengeran keren, kan? Tapi gimana kalau itu justru bikin hidup kamu makin rumit? Inilah yang dialami Nathan Caine (diperankan Jack Quaid) dalam film Novocaine (2025), sebuah aksi-komedi berdarah yang membawa kamu naik-turun emosional antara tawa, trauma, dan cinta.

Disutradarai oleh Dan Berk dan Robert Olsen, film ini mengangkat kisah Nathan, seorang asisten manajer bank di San Diego yang punya kondisi langka: Congenital Insensitivity to Pain with Anhidrosis (CIPA). Artinya, dia nggak bisa ngerasain sakit fisik sama sekali. Kedengarannya keren, tapi dalam kehidupan nyata, itu berbahaya banget. Nathan menjalani hari-hari yang sangat hati-hati karena sedikit saja ceroboh, tubuhnya bisa rusak tanpa dia sadari.

Hidup Nathan yang teratur dan flat mendadak jungkir balik saat dia jatuh cinta pada rekan kerjanya, Sherry Margrave (Amber Midthunder). Mereka punya chemistry yang lucu dan awkward, dan hubungan mereka berkembang dengan lambat tapi manis. Sayangnya, semua momen indah itu buyar ketika sekelompok perampok bersenjata menyerbu bank tempat mereka bekerja. Aksi brutal langsung terjadi: bos Nathan terbunuh dan Sherry diculik sebagai jaminan.

Nathan yang tadinya pengecut tiba-tiba berubah jadi nekat. Bukan karena dia berani, tapi karena dia sadar—kalau dia nggak bisa ngerasain sakit, mungkin itu bisa jadi senjata. Dengan semangat yang didorong oleh cinta dan sedikit putus asa, dia mencuri mobil polisi dan mulai mengejar para perampok. Meski aksinya nggak selalu berjalan mulus, Nathan nggak berhenti. Dia melawan dan akhirnya berhasil melumpuhkan salah satu dari mereka.

Di tengah kejar-kejaran yang semakin brutal dan luka-luka yang mulai menumpuk di tubuhnya, Nathan sadar dia nggak bisa ngelakuin ini sendirian. Di sinilah dia mulai cari bantuan—bukan dari polisi, bukan dari keluarga, tapi dari temannya di dunia game online. Teman satu-satunya yang benar-benar “kenal” Nathan secara personal: Roscoe yang diperankan oleh Jacob Batalon, seorang gamer yang sering main bareng Nathan di tengah malam.

Perjalanan Nathan terus berlanjut melewati malam yang penuh luka, kejar-kejaran, dan bahaya tanpa henti. Dia ditusuk di perut, dilempar dari tangga, tertabrak mobil, dan tetap bangkit seolah nggak terjadi apa-apa. Semua orang di sekelilingnya panik melihat kondisinya, tapi Nathan tetap cuek, karena memang tubuhnya nggak ngasih alarm. Hal ini menciptakan kontras yang kocak tapi tragis, karena kamu sadar: orang ini sebenarnya bisa kolaps tanpa tahu kapan waktunya berhenti.

Salah satu momen paling mencolok adalah saat Nathan berhasil menyusup ke markas perampok dan berusaha menyelamatkan Sherry. Tapi di sinilah film ini kasih tikungan yang nggak disangka-sangka. Di tengah upaya penyelamatan yang kacau, muncul dialog emosional antara Sherry dan pemimpin geng yang ternyata… Plot twist ini bener-bener ngegeser cara kamu lihat cerita. Tiba-tiba hubungan Sherry dan Nathan nggak sesederhana “pahlawan dan gadis yang diselamatkan.” Sherry terjebak antara masa lalunya dan masa depannya.

Pertarungan terakhir antara Nathan dan Caleb jadi lebih dari sekadar duel. Ada beban emosional yang kuat di situ—Nathan berjuang bukan cuma buat bertahan hidup, tapi juga buat menyelamatkan seseorang yang berarti buatnya dari bayang-bayang masa lalu. Dan meskipun Nathan “kebal” dari rasa sakit, dia tetap harus menghadapi konsekuensi dari semua luka yang dia abaikan. Dalam momen-momen terakhir, Sherry akhirnya membantu Nathan dengan mengalihkan perhatian Caleb, memberikan cukup waktu bagi Nathan untuk membuat Caleb tak sadarkan diri.

Film Novocaine nggak cuma menyuguhkan aksi brutal, tapi juga ngasih kamu pemahaman baru soal CIPA. Kondisi ini mungkin kelihatan kayak “anugerah,” tapi nyatanya itu justru menghilangkan salah satu alat proteksi tubuh yang paling penting. Rasa sakit, meskipun nggak enak, sebenarnya adalah sinyal hidup. Dan dalam kasus Nathan, ketiadaan rasa sakit bukan bikin dia kebal, tapi justru rawan banget terhadap bahaya.

Secara keseluruhan, Novocaine adalah tontonan yang beda, menyegarkan, dan punya banyak lapisan. Jack Quaid berhasil bikin Nathan jadi karakter yang absurd tapi simpatik. Kamu bakal ketawa, meringis, dan mungkin mikir ulang tentang betapa pentingnya rasa sakit. Film ini nunjukin bahwa kadang, yang bikin kita kuat bukan karena kita tahan banting, tapi karena kita tahu kapan kita harus berhenti—bahkan kalau tubuh kita nggak kasih tahu. Dan kadang, luka yang nggak kelihatan justru yang paling susah disembuhkan.


Anda mungkin suka:


Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *